Tampilkan postingan dengan label Keris Lurus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keris Lurus. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 07 November 2015

Nama Dapur Sinom Pamor Jung Isi Ndunyo


http://kerispusakanogoleong.blogspot.co.id/
keris dapur sinom

Nama Pusaka : Keris Jung Isi Dunyo
Dapur : Sinom
Pamor : Jung Isi Dunyo
Tangguh: Kerajaan Pajajaran
Tahun Pembuatan : Abad Ke 13
Model Bilah Pusaka : Lurus
Panjang Bilah Keris : 33 CM
Panjang Seluruh Keris : 40 CM
Asal Usul Pusaka : Warisan Kerajaan Pajajaran
Warangka Gayaman Surakarta
Yoni / Tuah / Khasiat : Spesial Untuk Menarik rejeki, Melancarkan Jalan Rejeki, dan Meningkatkan Kekayaan Tiada Henti.

Keterangan Tambahan : Pamor Jung Isi Dunyo seperti ini sangat langka dan banyak dicari.

Untuk sekedar share bagi para " agan agan " agar lebih teliti dan lebih mengenal dapur keris lurus


   Betok : Bilahnya lebar ,agak pendek biasanya tipis , dengan gandik polos pejetan tikel alis tidak jelas
    Brojol :  tanpa ricikan hanya pejetan
    Tilam Upih : pejetan , tikel alis
    Jalak :
    Panji Anom : tikel alis ,sogokan , sraweyan ,greneng
    Jaka Supa
    Semar Betak : gandik berukir naga atau lung lungan ,kembang kacang , greneng
    Regol : gandik dua, pejetan , tingil di dua sisi , pejetan sampai pinggir , bentuk simetris
    Karna Tinanding : gandik dua, tikel alis 2, pejetan 2, sogokan, ri pandan , greneng
    Kebo Teki : bilah pendek dan agak lebar lambe gajah 3 ,kmbng kcang , greneng
    Kebo Lajer atau Mahesa Lajer :
    Jalak Ruwuh :pejetan, tingil ,ada ada, gusen
    Sempane Bener
    Jamang Murub : sgokan pndek , bilh brbingkai ( lis lisan )
    Tumenggung : lmbe gjh, kmbng kcng, srweyan, greneng
    Pantrem
    Sinom Worawari : semua keris lurus yg brgusen disbut wora wari
    Condong Campur
    Kalamisani : lmbe gjh 2, kmbng kacang , sogokan, greneng, gusen, krwingan , tikel alis
    Pasopati : lambe gajah , kembang kacang pogog , sogokan , ri pandan , gusen ,
    Jalak Dinding : pejetan , tingil, gusen
    Jalak Sumelang Gandring : sgokan satu di dpan, srweyan , tingil
    Jalak Ngucup Madu
    Jalak Sangu Tumpeng : sogokan 2 ,sraweyan tingil
    Jalak Ngore : sraweyan , greneng
    Mundarang
    Yuyu Rumpung : bilah sprti pedang suduk gnja kelap lintah
    Mesem
    Semar Tinandu : kmbng kcang 2 , sgokan
    Ron Teki : gndik pnjang, kmbng kcng, lbe gjh 2, sgokn hnya 1 di dpn
    Dungkul : bilah seperti tilam upih ricikan ganja
    Kelap Lintah : duri basis bilah mlengkung ke atas tnpa gnja
    Sujen Ampel : lmbe gjh, kmbng kcng, jnggot 2, ri pndn brsusun, bdan bilah agk tbal
    Lar Ngatap
    Mayat Miring : bilah agak membungkuk , gusen , sogokan hanya satu , ada ada seperti punuk (punggung)
    Kanda Basuki
    Putut Kembar
    Mangkurat
    Sinom : tikel alis , sgokn, srweyan , greneng
    Kala Munyeng
    Pinarak : bilah seperti pedang tusuk gndik pnjng, sgkan
    Tilam Sari : gusen, ruwingan
    Jalak Tilam Sari : tingil , gusen, kruwingan
    Wora Wari :  semua keris lurus yg brgusen disbut wora wari
    Marak : sgkn hnya satu di dpa , greneng
    Damar Murub
    Jaka Lola : satu sgkan didpan , greneng tak smprna, ujung gnung
    Sepang
    Cundrik
    Cengkrong : gandik panjang bilah melengkung
    Naga Tapa
    Jalak Ngoceh
    Kala Nadah
    Balebang
    Pundhak Sategal
    Kala Dite
    Pandan Sarawa
    Jalak Barong atau Jalak Makara
    Bango Dolok Leres
    Singa Barong Leres
    Kikik
    Mahesa Kantong
    Maraseba

Kamis, 05 November 2015

Misteri Sebuah Keris Umyang Jimbe


https://kerispusakanogoleong.blogspot.com
keris omyang jimbe

https://kerispusakanogoleong.blogspot.com
keris omyang jimbe

Sebuah misteri dari sebilah keris unik bernama omyang jimbe, keris omyang di atas berpamor satriyo pinayungan di jaman melenium sekarang  ini bagi masyarakat umum roda perekonomian dunia sangat sangat berat semua kebutuhan pokok serba melonjak tinggi, nah dari itu bagi sebagaian orang yang berfikir dangkal mereka akan terjerumus kedalam bujuk rayu setan, bagi setan inilah kesempatan emas untuk menjerumuskan manusia manusia berfikir dangkal jauh menyimpang dari aturan agama, meraka akn pergi kesana kemari untuk mencari kekayaan dengan cara instan/menyimpang(nyupang) dari kodrati "manusia".ok kita akan membahas sebilah keris yang di percaya sebagian orang pecinta tosan aji sebagai "keris pesugihan omyang jimbe".



"Keris Omyang Jimbe" 

jika dilihat dari wujudnya keris omyang jimbe  tampak biasa-biasa saja, alias tidak istimewa. Akan tetapi keris umyang jimbe ini mempunyai kemampuan unik. keris ini terkenal dengan kekuatannya yang bisa memperlancar rezeki dan serta keampuhannya untuk mensukseskan segala jenis usaha.Konon, KERIS OMYANG JIMBE banyak di cari karena dapat digunakan untuk mendatakangkan uang dari alam ghaib.

sebuah cerita keampuhan keris omyang jimbe

ada seorang warga kabupaten Cepu, Jawa Tengah menunjukkan keajaiban keris omyang jimbe yang dimilikinya. Sebuah gelas, diisi dengan seperempat gelas beras. Kemudian gelas tersebut ditutup kain putih, lalu keris omyang jimbe ditaruh di samping gelas. Dalam waktu satu jam, keajaban terjadi, gelas yang semula hanya berisi seperempat, kini gelas tersebut tersi penuh oleh beras. “inilah salah satu keajaiban yang dimiliki oleh omyang jimbe ini ".

Sejarah nama keris omyang jimbe

Beberapa literatur kuno baik versi jawa tentang sejarah perkerisan (serat centhini) maupun buku-buku yang di terbitkan oleh penjajah Belanda zaman dahulu bahwa keris berdapur puthut kembar yang biasa di sebut sebagai omyang jimbe memiliki macam versi. Meski sebenarnya penamaan omyang jimbe kurang pas, karena penamaan tersebut di ambil dari nama seorang empu bernama omyang yang hidup di zaman kerajaan pajang.

Namun penamaan tersebut sudah terbiasa di kalangan masyarakat sehingga penamaan dapur puthut kembar menjadi sangat akrab di sebut sebagai keris umyang jimbe. Namun sebenarnya ada beberapa keutamaan dari keris yang biasa di sebut omyang ini, di antaranya Omyang jimbe, Omyang Tagih, Omyang Tambah Beras, Omyang Cungpet (pemadam listrik), Omyang Darah dan Omyang Kera Nadah (bagian gandhik bentuk kera kembar bukan puthut kembar) konon pusaka yang satu ini termasuk kategori langka.

Keris Pesugihan Omyang Jimbe

Keris "Omyang" versi buatan Empu Omyang (Era Pajang) memiliki ganja yang datar tergolong ganja wuwung. Bagaimana dengan yang dikenal masyarakat dengan "omyang jimbe" (yang dikenal memiliki isoteri (tuah) melindungi harta pemiliknya dan memudahkan menagih hutang, bahkan beberapa keris omyang jimbe dapat di manfaatkan sampai menarik dana ghaib. Dan apakah setiap keris "Omyang" sepuh semuanya dibuat oleh Empu Omyang yang hidup di era Pajang ?.. Jawabannya tentu tidak.

Sekali lagi hal tersebut adalah kesalahan persepsi tentang keris ber dapur puthut kembar ini yang sudah terlanjur beredar di kalangan masyarakat. Di samping itu Garapan Mpu Omyang juga memiliki ciri di bagian Pesi, yaitu berlubang seperti lubang jarum. Berdasarkan buku versi belanda Omyang yang asli hanya ber pamor, wos wutah, wengkon, toyo membeg, lawe saukel dan kelengan, namun seiring kemajuan zaman keris ini banyak di kembangkan menjadi berpamor lain yang lebih indah lagi. Khususnya lebih banyak kepada keris kamardhikan (keris yang di buat setelah zaman kemerdekaan).

Empu Omyang adalah anak Empu Supa (Sepuh) dari jaman Majapahit. Ki Omyang juga disebut Ki Tundhung Kudus. Disebut demikian karena sewaktu mengabdi kepada Raja Pajang ia diusir dari keraton gara-gara difitnah oleh rekannya Empu Cublak. Di Kudus pembuat keris ini tidak lama, kemudian ia mengabdi ke kerajaan Mataram, bahkan dia diangkat menjadi pemimpin para empu, dan diberi gelar Ki Supa Anom atau lebih kondang disebut Ki Nom.

Karya Empu Omyang banyak dipercaya masyarakat jika digunakan untuk mengkreditkan uang akan menguntungkan. Yang berhutang selalu akan risih karena diganggu oleh dhemit dan thuyul yang bercokol di dalam KERIS OMYANG itu. Keris Omyang ditandai dengan bagian sor-sorannya yang mbekel (buncit) seperti perut Bethara Narada atau ngedhe karena luknya berjalan kekiri, tidak kekanan seperti lazimnya. Namun menurut pakar tayuh keris R. Oesodo, keris Omyang tidak selalu ngedhe. Ada juga keris Omyang yang berluk biasa bahkan ada juga yang berdapur lurus.

Pada umumnya keris tangguh Pajang memiliki besi mentah, terkesan kurang tempaan Pamornya mubyar (menyala) putih seperti perak. Baja sedang jika berluk, kelokannya terlihat rapat (kekar). Ganja umumnya besar. Sirah cecak juga besar. Tantingannya agak berat, lebih berat dari keris-keris Mataram. Selain Omyang di jaman Pajang juga dikenal Empu Cublak, Empu Wonogati, Empu Surawangan, Empu Joko Puthut dan Empu Pengasih. Pembuat keris yang disebut terakhir ini ditandai dengan karyanya yang tidak berpamor.

Artikel ini hanya mengulas tentang kasanah peninggalan nenek moyang kita yang adi luhung perlu kita pelihara dan apressiasi, beliau beliau para empu membuat sebilah maha karya (master peace) bukan untuk di salah gunakan untuk hal hal yang menyimpang atau menjauhkan kita dari kodrat dan tatanan agama yang melarang "mencari kekayaan(pesugihan) dengan cara yang melenceng menjurus sirik, karena sifat sirik sangat di benci Allah karena menduakan allah yang esa, maka jauhilah perbuatan yang tercela itu. salam santun. 

Keris Kebolajer Dan filosofinya

https://kerispusakanogoleong.blogspot.com
keris dapur kebo laje/mahesa lajer

Untuk edisi kali ini kita akan membahas sebuah dapur keris  yang unik serta filosofinya, sebuah keris berdapur kebo lajer/mahesa lajer estimasi pembuatan "tuban"dalam khasanah budaya tosan aji/perkerisan di indonesia terdapat banyak ciri atau dapur dengan berbagai macam nama dan kegunaannya, dari yang sangat terkenal dapur keris:


Dapur sengkelat
Dapur nogososro
Dapur sabuk inten
Dapur tilam
Dapur brojol
Dapur singo
Dapur kebo lajer/ mahesa lajer Dll

Dan untuk kali ini kita akan membahas keunikan dan kegunaan keris berdapur "kebo lajer/mahesa lajer" dengan berbagai pamor dan makna filosofi yang tergambar di bilah keris ini.

- Filosofi Dhapur KEBO LAJER.
Dapur Kebo Lajer harapan bahwa si pemiliki keris diharapkan seperti kerbau laki-laki yang giat bekerja untuk menghidupi keluarga-nya.

Tuah atau do’a yang terkandung dalam sebilah keris dhapur kebo lajer dipercaya untuk menolak wabah penyakit, karena kepercayaan ini pada zaman dahulu keris ini sering di miliki oleh para pengreh praja (lurah, bupati, raja, dll) Karena mereka percaya keris Dhapur Kebo Lajer bertuah untuk daerah kekuasaanya dari serangan hama tanama serta wabah penyakit.

Sebagian pecinta keris lain mengatakan tuah Kebo Lajer adalah untuk membantu penghidupan petani, menyuburkan tanaman, sehingga panennya berhasil. Menolak wabah penyakit ternak sehingga ternak dapat berkembang dengan baik serta memberikan haasil yang berlipat.

- Filosofi Pamor Putri kinurung. 
Bentuknya menyerupai gambaran danau dengan tiga atau lebih “pulau” ditengahnya. Letaknya ditengah sor-soran. Tuahnya untuk memudahkan mencari rejeki dan mencegah sifat boros. Bisa diterima dikalangan manapun. Tidak pemilih.

- Filosofi Pamor Tunggak semi.
Pamor ini terletak ditengah Sor-soran. Berkombinasi dengan pamor Wos Wutah. Tuahnya untuk mendapatkan rejeki walau bagaimanapun kecilnya. Tidak termasuk pamor pemilih.

- Filosofi Pamor Aling - aling.
Tuah atau do’a yang terkandung pada pamor aling – aling adalah perlindungan atas keselamatn dari pemiliknya, harta benda, serta keluarganya. Juga terhadap serangan wabah penyakit.



- Filosofi Pamor Mrutu Sewu.
Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya berupa bulatan besar dan kecil, rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang berbentuk pusaran-pusaran itu ada semacam titik-titik pamor kecil. Pamor ini memudahkan mencari rejaki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda dalam mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih.

- Filosofi Pamor Wengkon.
Ada yang menamakan pamor Tepen. Bentuknya mirip bingkai (wengkon artinya bingkai). Tuahnya untuk perlindungan, ada yang untuk menghindari dari godaan, ada yang memperbesar rasa hemat dan ada yang untuk menghindari dari guna-guna.

Pengharapan dan do’a saya :

Saya namakan MARGO MUKTI (jalan kejayaan), karena tersimpan pengharapan tentang kejayaan keluarga sampai terus kepada anak keturunan saya kelak. sebilah keris lurus sepuh berdapur kebo lajer atau orang banyak yang bilang mahesa lajer" 

Keris ini sama sekali tidak ber-tuah, memiliki Yoni apalagi ber-khodam. Keris ini hanya sebilah besi biasa, yang mewakilkan harapan serta do'a saya.

-tungak semi : Dengan menyimpan pusaka ini, saya memotifasi diri saya sebagai seorang kepala keluarga, agar selalu giat bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan pengharapan mendapatkan hasil yang berlimpah (turah di sandang turah di pangan), selalu di kerubuti rejeki dan keberuntungan (seperti mrutu sewu). Serta Rejeki selalu muncul bak tunas yang bersemi .

-pamor aling – aling : Keluarga selalu aman tenteram terlindungi dari segala godaan baik wabah penyakit, fitnah, maupun godaan makhluk lain .

-Pamor wengkon: Yang terakhir dengan mengharap perlindungan Tuhan YME. 

Semua ini hanya sarana bagi kita, akan tetapi hanya Allah yang berkehendak"kunfayakun", terjadilah maka seketika itu akan terjadi. kita sebagai manusia hanya di wajibkan untuk meminta maka kita harus selalu berdo'a kepada allah agar selalu di beri jalan yang terang dan lurus Amiin

Selasa, 22 September 2015

Tilam Upih Pamengkang Jagad


keris tilam pamengkang jagad

Dhapur      :Tilam Upih Pamengkang                        Jagad
Pamor     :Adeg Siji / Sodo Sak Ler
Tangguh     :Tuban
Jejeran       :Kayu Kemuning
Warangka  :Kayu Asem
Yoni     :Dipercaya pemiliknya                            akan mempunyai wibawa                     yang sangat besar, dan                          juga sebagai                                        penolak / penangkal segala sesuatu yang tidak diinginkan seperti serangan guna- guna, makhluk halus, binatang berbisa dan orang yang mempunyai itikad tidak baik terhadap dirinya.



Yang harus di perhatikan para pecinta besi aji/tosan aji


Peringatan ini untuk para pemula pecinta seni tosa aji 

Pengertian keris yang harus dihindari disini bukanlah keris dengan jin gundul berwajah buruk pembawa sial seperti keyakinan banyak orang, melainkan keris yang diragukan syarat materialnya (wutuh, tangguh, sepuh) untuk dibeli, dibayar atau dimaharkan.

keris tilam pamengkang jagad
keris tilam pamengkang jagad
Jika anda pencinta keris sepuh/tua/kuno, berhati-hatilah sebab segmen pasar keris jenis ini rawan penipuan. Ketahuilah keris dapur mana saja yang popularitasnya tinggi dan ketersediaanya cukup banyak (sengkelat, parungsari, jalak) dan keris dapur mana saja yang popularitasnya tinggi tapi ketersediaan pasar sedikit (jaran guyang, sempana bungkem, pasopati). Semakin jarang dapur keris tersebut maka terjadi upaya untuk membesut/mengolah keris dapur lain yang mirip untuk dijadikan dapur yang jarang sekaligus bernilai jual tinggi. Misalnya Kalamisani diolah menjadi Pasopati, keris lurus dijadikan luk kemba/hemet dan seterusnya.

Pemalsuan juga bukan saja soal mengubah dapur keris tetapi juga membuat bilah keris menjadi sepuh/tua/kuno, baik dengan proses kimiawi (menggunakan asam) atau proses alamiah (menguburnya di tanah atau membiarkannya di tempat terbuka dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena permintaan keris sepuh/tua/kuno cukup tinggi, maka cara lain adalah membuat keris jenis itu dengan bahan-bahan material yang mirip seperti pipa ledeng bahkan velg motor untuk bilah dan pamor. Mereka yang tidak mampu memilah atau terlalu bernapsu dengan keris sepuh membuat permintaan tinggi dimana pasar bereaksi memenuhi kebutuhan itu dengan berbagai cara. Seorang seller keris pernah mengatakan pada saya bahwa makin hari ketersediaan keris sepuh/tua/kuno yang asli semakin sedikit. Keris yang bagus-bagus sudah jatuh ke tangan kolektor kelas kakap. Mereka membeli keris dengan harga murah kepada pedagang yang lebih kecil serta berani menjualnya kembali dengan harga tinggi karena sudah punya nama besar. Sementara keris yang tersisa hanya berputar di dalam pasar level bawah dengan harga yang terus naik karena sudah berkali-kali berpindah tangan. Ketersediaan yang semakin sedikit itulah yang kemudian dipenuhi oleh keris besutan/owah-owahan yangdibuat semirip mungkin dengan aslinya, selagi permintaan pasar lebih cenderung kepada keris sepuh dibandingkan keris baru.

Dengan demikian keris besutan/owah-owahan bukan lagi mengambil bentuk 'asal jadi' dan 'asal aneh' seperti fenomena tahun 1980an, melainkan mengikuti keinginan pasar dimana para peminat keris sepuh sudah semakin pintar untuk mencari pusaka sesuai pakem. Benarkah sesuai pakem? Jika pakem mengatakan bahwa keris harus memenuhi kriteria utuh (dicari yang tidak cacat seperti combong atau nama kerennya pamengkang jagad, nyangkem kodok, randa beser, pamor minum darah dan sebagainya), maka harus memenuhi kriteria sepuh dan tangguh itulah yang masih jadi pertanyaan besar. Butuh pengalaman memegang keris dan jam terbang tinggi untuk bisa mengetahui seberapa tua dan jaman pembuatan sebuah pusaka.

Oleh karena itu, membeli/memahari sebilah pusaka sepuh/kuno/tua terutama online harus memperhatikan aspek sebagai berikut: Pertama, harga yang realistis; jika harga terlalu murah atau terlalu mahal, anda boleh curiga. Terlalu murah bisa jadi kualitasnya memang rendah atau penjualnya tidak tahu menilai kualitas barang (meski faktor ini jarang terjadi), atau terlalu mahal karena banyak cerita bumbu yang dijual (pegangan raja majapahit, milik empu gandring dan sejenis). Pada saat ini, sebilah keris sepuh dengan dapur yang mudah diperoleh (brojol, jalak) dan pamor mlumah atau tiban (ngulit semangka, wos wutah) berkualitas tangguh, utuh sepuhnya baik biasanya berkisar 800ribu-1,5juta rupiah. Jika melalui proses lelang bisa lebih murah, entah karena sudah bosan, stok banyak atau ada cacat kecil yang tidak berarti. Keris dengan dapur yang lebih jarang (pasopati) dengan usia yang lebih tua, pamor miring atau rekan (lar gangsir, ron genduru) bisa berkisar 2,5 hingga 3 juta rupiah. keris tua tangguh bali yang jarang di pasaran bisa mencapai 4 juta rupiah sementara keris dengan dapur seperti singo barong atau nogososro tanpa kinatah bisa mencapai 5 juta rupiah. Itu semua masih harga bilah dengan sandangan standar. Semakin mahal sandangan seperti warangka dengan perak murni, emas bahkan permata tentu saja akan membuat keris semakin mahal. disini bukan lagi faktor obyektif mengenai material tetapi sudah soal investasi bahkan juga faktor subyektif seperti keindahan dan seni. Belum lama ini saya melihat langsung sebilah keris dengan sandangan berupa warangka emas campur perak dengan hiasan batu mirah serta berlian. Penjualnya menyebutkan angka 450 juta rupiah untuk keris dengan dapur Sempana luk 7 yang menurut saya bilahnya biasa-biasa saja. Itu masih lebih fair dibandingkan orang yang menipu dengan mengatakan menjual keris Pasopati seharga milyaran rupiah, padahal gambar yang dipasang adalah Tilam Upih biasa.

Kedua, seller yang terpercaya. Banyak penjual yang kini sudah memiliki blog atau facebook untuk menawarkan dagangannya. Pilihlah mereka yang dapat dipercaya baik kualitas barang dagangan, service exellence, serta respons yang bersahabat. Saya cenderung memilih penjual yang kredibilitasnya bukan saja didapat secara online, tetapi juga mereka yang memiliki penjualan offline, serta mudah dihubungi baik lewat email atau telpon. Dengan demikian kepercayaan bisa dibangun dengan baik untuk proses bisnis selanjutnya. Pengalaman saya, pada akhirnya harga nomor dua karena nomor satu adalah kepercayaan yang tidak mudah untuk didapat dan dipelihara. Pertimbangkan pula faktor budaya dan daerah untuk menggambarkan secara garis besar karakter penjual dan barang dagangannya, sehingga anda dapat lebih mudah memilih pusaka berdasarkan gatra (Yogya, Solo, Madura) bahkan juga membaca kesukaan seller terhadap jenis pusaka tertentu. Seorang seller langganan saya menyukai pamor wengkon sehingga informasi terhadap pamor jenis itu dan ketersediaan yang dimilikinya, memudahkan saya jika kelak menginginkan pamor demikian.

Ketiga, pertimbangkan suara hati dan perbanyak pengetahuan tentang aspek fisik/material keris. Seringkali faktor "keblondrok" (tertipu mendapat keris besutan/muda padahal menginginkan yang tua) bukan saja karena tidak memahami harga pasar, seller yang curang tetapi juga lebih banyak karena ketidaktahuan dan rasa abai terhadap hati sendiri. Jika sudah bernapsu menginginkan suatu, maka peluang untuk jatuh karena terlalu mahal dan tertipu juga semakin besar. Favoritisme terhadap dapur atau pamor tertentu membuat orang kalap untuk mengejar apalagi harus berlomba dengan orang lain di pelelangan. Selain menguras dompet, tentunya akan malu jika mendapat barang yang ternyata bertolakbelakang dengan harapannya. saya pribadi menganggap proses "keblondrok" untuk satu kali adalah wajar demi pembelajaran. Setidaknya anda memegang sebilah keris yang akan jadi referensi agar tidak mendapatkan yang serupa. Siapapun bahkan yang katanya pakar perkerisan pernah mengalami hal ini. Jika anda berkali-kali "keblondrok" tanpa pernah mau belajar, itu bebal namanya. Itulah sebabnya suara hati penting dan diimbangi dengan proses pengetahuan yang mumpuni. Ada banyak tempat untuk bertanya dan didatangi, ada banyak buku dan referensi untuk dibaca. Tidak ada salahnya mendatangi dan memiliki kan?

Lantas bagaimana dengan penggemar pusaka baru/tangguh Kamardikan abad XX dan XXI? Sejalan dengan perkembangan pasar, keris atau pusaka baru juga sudah bermunculan dan memiliki kualitas yang semakin lama semakin baik. Meski masih disambut dingin oleh para kolektor pemula yang tergila-gila dengan keris sepuh, keris Kamardikan (pembuatan setelah tahun 1945) masa sekarang sudah mengikuti pakem bahkan mutrani (duplikat) terhadap keris-keris sepuh yang dapur dan pamornya langka. Seorang seller pernah mengatakan kepada saya bahwa Keris Kamardikan yang dibelinya sebagai modal untuk lelang, memiliki harga rata-rata 300 ribu rupiah sementara yang berkualitas sangat bagus baik dapur yang jarang maupun pamor miring/rekan bisa mencapai 2,5 juta rupiah. Penjual yang jujur akan mengatakan bahwa barangnya adalah Kamardikan baik garap biasa maupun garap alus. Sementara yang tidak jujur atau tidak mau tahu akan mengatakan itu keris sepuh dan membodohi pembeli yang tidak mau belajar.

Untuk itulah sangat penting untuk menghindari keris-keris yang tidak sesuai dengan harapan, isi kantong dan pengetahuan anda. Tidak ada salahnya memiliki keris baru yang bagus garapannya dibandingkan memburu keris tua yang tidak jelas asal-usulnya.