Minggu, 15 November 2015

Sejarah Empu Dan Perkerisan di Nusantara

                 
http://kerispusakanogoleong.blogspot.co.id/
keris nogo rojo kinatah emas


Perjalanan "sejarah perkerisan dan empu pembuatnya", sangat panjang dari dinasti jaman pra sejarah sampai peradaban modern yang namanya pusaka keris di indonesia masih sangat di minati, bahkan sejarah yang tercatat negara nusantara indonesia ini berdiri keris juga termasuk dalam sejarahnya.


Keris di ciptakan dibuat oleh para empu dr zaman ke zaman sampai sekarang ini dgn keahlian yang kadang diluar akal manusia.
Keris dibuat sebagai lambang sebagai pusaka oleh para empu atas dawuh seorang Raja.... yang hingga saat ini pusaka pusaka tersebut sebagai saksi tntg keberadaan sejarah kerajaan di tanah jawa di masa lalu.
Berikut sebagian data riwayat tentang Empu dan pusaka babarannya.

Sri Paduka Maharaja Dewa Buddha yang bertahta di wukir mahendragiri sekitar th 125 memerintahkan kepada Empu Hyang Ramahadi untuk membuat keris, dan dari ketrampilan Sang Empu tercipta 3 bilah keris yang di beri nama
1- sang lar ngatap
2- sang pasopati
3- sang cundrik arum
Konon sang Empu masih keturunan Dewa yang jarang bisa di temui orang yang ingin mendekati

Prabu Dewa Kenanga yang bertahta di negara Medang Siwandata
Beliau menitahkan Empu Sakahadi untuk membuat pusaka yang sakti. Dan dlm waktu satu tahun tercipta lah Sebilah keris yang diberi nama
Sang jalak dinding
Dalam riwayat dikarenakan ketenaran sang Empu maka Prabu Dewa Kenanga membunuh Sang Empu agar tidak ada pusaka sakti yang lain di negri tsb.

Prabu Birowo yang memerintah kerajaan Tulisan sekitar tahun 230 Memerintahkan kepada Empu Sukmahadi dan tercipta Sebilah keris yang di beri nama
Sang kolohamisani
Dalam riwayat setelah membabar pusaka tsb Sang Empu tidak mau lagi membuat keris... karna punya firasat hasil karyanya akan merenggut banyak nyawa orang lain.dan beliau menyingkirkan diri dari keramaian dunia hidup di gunung hingga moksa.

Prabu Budho Woko Raja kerajaan Medang Kamulan
Memerintahkan untuk membuat dua pusaka kepada Empu Bromokedali yang di beri nama
1- sang balebang
2- sang tilam upih
Konon dalam riwayat setelah tilam upih selesai dibuat sang Empu kurang menyukai pusaka tsb.. tilam upih segera dibungkus klaras dan dibuang di samudra kidul... dan pada zaman Empu Kandang Dewo pusaka tsb di temukan.

Prabu Norodigdo yang bertahta di Giling Wesi sekitar tahun 265
Memerintahkan kepada Empu Saptogati untuk membuat pusaka. Dan karya sang Empu yang bisa di ketahui sampai saat ini ada tiga bilah
yang di beri nama
1- sang joko serang
2- sang supono sidik
3- sang jontro

Prabu Kolo yang memerintah negara Purwocarito
Pada tahun 418 memerintahkan kepada Empu Pujogati untuk membuat pusaka dan dari keahlian sang Empu tercipta dua bilah pusaka yang di beri Nama
1- sang suponoluk
2- sang bango dolog
Dan pada tahun 420 sepeninggal Empu Pujogati sang Prabu memerintahkan kepada Empu Songgogati (murid empu Pujogati) untuk membabar pusaka dan tercipta dua pusaka yang di beri nama
1- sang karacan
2- sang setan kobar
Nama setan kobar diberikan karena waktu membuat keris tempat perapian hangus terbakar.

Prabu Basupati raja kerajaan Wiratha (Japara) sekitar tahun 522
Memerintahkan kepada Empu Dewoyoso dan tercipta 3 bilah pusaka yang di beri nama
1- sang ron bakung
2- sang yuyu rumpung
3- sang dadap ngerak

Prabu Dwastro yang memerintah kerajaan Purwocarito th 729
Memerintahkan kepada Empu Mayang (cucu Empu Dewoyoso) dan
dalam membuat keris sang Empu sengaja membikin menyerupai
buatan eyangnya.dan pada suatu malam seakan di temui
eyangnya.dan mendapatkan peringatan... diperkenankan melanjutkan membabar tiga pusaka tsb tapi di larang menyamai namanya.... dan setelah jadi tiga pusaka tsb di beri nama
1- sang carubuk
2- sang kebo lajer
3- sang kabor

Prabu Gendroyono yang bertahta di kerajaan mamenang Kediri
Pada suatu ketika datanglah seorg empu dr negri tetangga yang bernama Empu Sarpodewo... dan Sang Prabu memohon untuk di buatkan keris pusaka.. tercipta lah tiga bilah pusaka yang di beri nama
1- sang cengkrong
2- sang Damar Murub
3- sang carito

Di zaman yang sama juga datang Empu dr sunda dan oleh Sang Prabu diminta membabar pusaka.. dr keahlian Empu Ramayadi tercipta tiga bilah keris yang di beri nama
1- sang pandowo
2- sang karno tinanding
3- sang bhimokurdo

Prabu Citrosomo yang bertahta di Pengging th 941
Memerintahkan kepada Empu Gondo Wiseso dan tercipta dua pusaka yang di beri Nama
1- sang megantoro
2- sang raras jiwo

Prabu Sri Mohopunggung zaman Medang Kamulan

Memerintahkan kepada Empu Windu Dibyo dan tercipta lah empat pusaka yang di beri nama
1- sang panji sekar
2- sang carangsoko
3- sang panji anom
4- sang sekar gading

Prabu Djoyo Amiluhur zaman Jenggala
Memerintahkan pada Empu Kandang Dewo dan tercipta tiga pusaka yang diberi nama
1- sang sabuk inten
2- sang jalak
3- sang kolowelang

Pada masa Prabu Jayeng Rono Empu Windu sarpo membabar 4 pusaka. Yang di beri nama
1- sang Brojol
2- sang Bethok
3- sang lar bango
4- sang Nogo tampar

Pada masa Prabu Banjaransari Pajajaran memerintahkan kepada Empu Handoyo sangkolo dan berhasil membuat dua pusaka.
1- sang tilam sari
2- sang parungsari

Pada masa negri Pengging Witoradyo Empu Wereng berhasil menciptakan 3 pusaka yang diberi nama
1- sang lunggadung
2- sang pandowo lare
3- sang supono

Di zaman yang sama Empu Gondo Widjoyo berhasil membuat 3 keris dan 3 patrem (senjata wanita) yang di beri nama
1- sang mengeng
2- sang crubuk
1- sang buntolo
yang berwujud patrem
1- Nyai carang buntolo
2- Nyai pulut bendo
3- Nyai puthut

itu semua keris2 kuno yang di jadikan pedoman oleh para empu dimasa selanjutnya

Prabu Munding Wangi raja Pajajaran memerintahkan kepada Empu Sri Kaneko dan berhasil membuat Dua pusaka yang di beri Nama
1- Kyai kalut
2- Kyai bangwetan
Empu Kayat Sari dgn satu pusaka
1- Kyai Sinom wora-wari

Prabu Sri Pamekas raja pajajaran memerintahkan kepada Empu Hanjani dgn 2 pusaka
1- Kyai Jalak ngore
2- Kyai carito klenthang

Prabu Ciung Wanoro memerintahkan kepada Empu Marcukundo berhasil dgn 2 pusaka
1- Kyai Jangkung
2- Kyai pandowo cinarito
Empu Welang dgn dua pusaka
1- Kyai Kukuhan
2- Kyai Nogo siluman

di zaman itu di wilayah Cirebon juga ada Empu yang menetap dihutan krn tdk mau mengabdi pd kerajaan di pasundan
diantara nya Empu Bayuaji yang tinggal di hutan dan bergaul dgn hewan serta para lelembut penunggu hutan... dan dgn bantuan para lelembut beliau berhasil membabar Sebilah pusaka yang dahsyat.. yang diberi nama Kyai Setan Kober

tidak jauh dr tempat Empu Bayuaji jg bermukim Empu Damar jati... tetapi keduanya saling bertentangan
karya Empu Damar jati berupa 2 pusaka yang diberi Nama
1- Kyai sabuk lonthang
2- Kyai lamak godong

Prabu Sri Samaratsaha yang bertahta di Kedhiri memerintahkan kepada Empu Sutoposono dan berhasil membuat pusaka ampuh yang di beri nama
1- Kyai Tapodriyo

Prabu Sri Kamesywara raja Kedhiri memerintahkan kepada Empu Demang dan karya terbaik adalah Sebilah keris yang diberi Nama
1- Kyai Gliyeng

berikut para empu yang pada zaman Mojopahit

Sang Rama Wijaya pendiri Mojopahit memerintahkan Empu Honggorekso dan diantara pusaka tsb adalah
1- Kyai Jalak sangu tumpeng
2- Kyai Jalak sumelang gandring
3- Kyai Mangkurat
4- Kyai mangkunegoro

Empu Dhomas
1- Kyai Gajah

pada masa Prabu Joyonegoro

Empu Surodriyo
1- Kyai kasuto

Empu Pujodewo
1- Kyai Gagak ngore
2- Kyai Gondowiso

Empu Pujosekti
1- Kyai keblabak

di zaman prabu Hayam Wuruk

Empu Supodriyo
1- Kyai Gonjowiso
2- Kyai topodrono

Empu Sapangrani
1- Kyai Tohjiwo
2- Kyai Wungkul

Empu Sopohadi
1- Kyai Blawong
2- Kyai Buntu

zaman Prabu Browidjoyo 4

Empu Pangeran Sedayu (Empu Supo)
1- Kyai Sengkelat
2- Kyai Nogo sosro
3- Kyai Jaruman
4- Kyai Sabuk inten
5- Kyai Panimbal

Empu Djikjo
1- Kyai Sepokal
2- Kyai Mundharang
3- Kyai Butoijo
4- Kyai Hanoman


para Empu Tuban sezaman dgn Mojopahit
Empu Putu Galuh
1- Kyai Bango mampang

Empu Demangan
1- Kyai Bandar

Empu Kuwung
1- Kyai Tedhak sungging

Empu Solohito
1- Kyai Ulosabet

Empu Bekeljati (empu modin) murid Sunan Bonang
1- Kyai Rowanggo
2- Kyai Sumpono bungkem

para Empu madura zaman Mojopahit

Empu Sriloko
1- Kyai Bodig

Empu Kaloko
1- Kyai kuwung-kuwung

Empu Akoso
1- Kyai Gagak banyu

Empu zaman Blambangan

Empu Bromokedali
1- Kyai Hargokedali
2- Kyai Madubronto

Empu Luwuk
1- Kyai lawung
2- Kyai Gantar

Empu Lunglungan
1- Kyai Madurojo

Empu Kebolungan
1- Kyai Kocak

Empu Pitranggeni (empu supo waktu menyaar)
1- Kyai Jalak Anggon
2- Kyai nogosruwe
3- Kyai ulowadon
4- Kyai pucuk

di zaman demak para empu tdk banyak membabar jenis pusaka baru.. dan hny membuat pusaka untuk para prajurit dan senopati dgn meniru keris yang telah ada

di zaman kesultanan Pajang
Empu Kyai Humyang /Umyang (nama Empu Djoko Supo)
1- Kyai Ombak Banyu

Empu Loo bang
1- Kyai Bangonoleh

Empu Canthoko
1- Kyai Kluwakmas

Empu lo ning
1- Kyai Sanggo

Empu Japan
1- Kyai Blaraksempal

Empu Tepas
1- Kyai Udan angin

Empu Zaman Mataram

Empu Guling
1- Kyai Guling Mataram
2- Kyai Brojowiso

Empu Lo ning
1- Kyai lakso

Empu Teposono
1- Kyai Panurun
2- Kyai Pandengan
3- Kyai Bardas

Empu Tanggulmoyo
1- Kyai Jabar

zaman Sultan Agung

Empu Sendang
1- Kyai Babar layar

Empu Setrobanyu
1- Kyai Rogo ulah
2- Kyai semar mesem

Empu Setrogeni
1- Kyai Dadap ngerang

Empu Kithing
1- Kyai Kandang bejo

Empu Kyai Enom (raden Djoko Supo)
1- Kyai Manglar mongo
2- Kyai Nogo penganten
3- Kyai Nogo gini
4- Kyai Nogo sosro
5- Kyai Nogo welang
6- Kyai Nogo kikik
7- Kyai Nogo rojo

zaman kartosuro
Empu Luyung
1- Kyai Wadas polah
2- Kyai Jamurdipo

Empu Luyung ke 2
1- Kyai Bawuk

Empu Kasub
1- Kyai Padang
2- Kyai Brojokeso

Empu Ardi
1- Kyai Margopati

dan masih banyak lagi para empu yang tdk bisa ditemukan hasil karyanya.. krn di masa lalu para empu menyembunyikan diri serta di masa penjajahan byk pusaka yang dibawa ke Belanda serta byk yang di bawa lari para pejuang ke wilayah pegunungan.
alhasil byk pusaka yang di pedusunan akhirnya dijual belikan dikarenakan ketidak pahaman mereka tentang sejarah budaya dan perjuangan masa lalu.
semoga para pembaca pecinta budaya semakin memperhatikan nilai2 sejarah dan berusaha melestarikan peninggalan para sesepuh kita yang berwujud wesiaji.
sekian

Sabtu, 07 November 2015

Nama Dapur Sinom Pamor Jung Isi Ndunyo


http://kerispusakanogoleong.blogspot.co.id/
keris dapur sinom

Nama Pusaka : Keris Jung Isi Dunyo
Dapur : Sinom
Pamor : Jung Isi Dunyo
Tangguh: Kerajaan Pajajaran
Tahun Pembuatan : Abad Ke 13
Model Bilah Pusaka : Lurus
Panjang Bilah Keris : 33 CM
Panjang Seluruh Keris : 40 CM
Asal Usul Pusaka : Warisan Kerajaan Pajajaran
Warangka Gayaman Surakarta
Yoni / Tuah / Khasiat : Spesial Untuk Menarik rejeki, Melancarkan Jalan Rejeki, dan Meningkatkan Kekayaan Tiada Henti.

Keterangan Tambahan : Pamor Jung Isi Dunyo seperti ini sangat langka dan banyak dicari.

Untuk sekedar share bagi para " agan agan " agar lebih teliti dan lebih mengenal dapur keris lurus


   Betok : Bilahnya lebar ,agak pendek biasanya tipis , dengan gandik polos pejetan tikel alis tidak jelas
    Brojol :  tanpa ricikan hanya pejetan
    Tilam Upih : pejetan , tikel alis
    Jalak :
    Panji Anom : tikel alis ,sogokan , sraweyan ,greneng
    Jaka Supa
    Semar Betak : gandik berukir naga atau lung lungan ,kembang kacang , greneng
    Regol : gandik dua, pejetan , tingil di dua sisi , pejetan sampai pinggir , bentuk simetris
    Karna Tinanding : gandik dua, tikel alis 2, pejetan 2, sogokan, ri pandan , greneng
    Kebo Teki : bilah pendek dan agak lebar lambe gajah 3 ,kmbng kcang , greneng
    Kebo Lajer atau Mahesa Lajer :
    Jalak Ruwuh :pejetan, tingil ,ada ada, gusen
    Sempane Bener
    Jamang Murub : sgokan pndek , bilh brbingkai ( lis lisan )
    Tumenggung : lmbe gjh, kmbng kcng, srweyan, greneng
    Pantrem
    Sinom Worawari : semua keris lurus yg brgusen disbut wora wari
    Condong Campur
    Kalamisani : lmbe gjh 2, kmbng kacang , sogokan, greneng, gusen, krwingan , tikel alis
    Pasopati : lambe gajah , kembang kacang pogog , sogokan , ri pandan , gusen ,
    Jalak Dinding : pejetan , tingil, gusen
    Jalak Sumelang Gandring : sgokan satu di dpan, srweyan , tingil
    Jalak Ngucup Madu
    Jalak Sangu Tumpeng : sogokan 2 ,sraweyan tingil
    Jalak Ngore : sraweyan , greneng
    Mundarang
    Yuyu Rumpung : bilah sprti pedang suduk gnja kelap lintah
    Mesem
    Semar Tinandu : kmbng kcang 2 , sgokan
    Ron Teki : gndik pnjang, kmbng kcng, lbe gjh 2, sgokn hnya 1 di dpn
    Dungkul : bilah seperti tilam upih ricikan ganja
    Kelap Lintah : duri basis bilah mlengkung ke atas tnpa gnja
    Sujen Ampel : lmbe gjh, kmbng kcng, jnggot 2, ri pndn brsusun, bdan bilah agk tbal
    Lar Ngatap
    Mayat Miring : bilah agak membungkuk , gusen , sogokan hanya satu , ada ada seperti punuk (punggung)
    Kanda Basuki
    Putut Kembar
    Mangkurat
    Sinom : tikel alis , sgokn, srweyan , greneng
    Kala Munyeng
    Pinarak : bilah seperti pedang tusuk gndik pnjng, sgkan
    Tilam Sari : gusen, ruwingan
    Jalak Tilam Sari : tingil , gusen, kruwingan
    Wora Wari :  semua keris lurus yg brgusen disbut wora wari
    Marak : sgkn hnya satu di dpa , greneng
    Damar Murub
    Jaka Lola : satu sgkan didpan , greneng tak smprna, ujung gnung
    Sepang
    Cundrik
    Cengkrong : gandik panjang bilah melengkung
    Naga Tapa
    Jalak Ngoceh
    Kala Nadah
    Balebang
    Pundhak Sategal
    Kala Dite
    Pandan Sarawa
    Jalak Barong atau Jalak Makara
    Bango Dolok Leres
    Singa Barong Leres
    Kikik
    Mahesa Kantong
    Maraseba

Kamis, 05 November 2015

Misteri Sebuah Keris Umyang Jimbe


https://kerispusakanogoleong.blogspot.com
keris omyang jimbe

https://kerispusakanogoleong.blogspot.com
keris omyang jimbe

Sebuah misteri dari sebilah keris unik bernama omyang jimbe, keris omyang di atas berpamor satriyo pinayungan di jaman melenium sekarang  ini bagi masyarakat umum roda perekonomian dunia sangat sangat berat semua kebutuhan pokok serba melonjak tinggi, nah dari itu bagi sebagaian orang yang berfikir dangkal mereka akan terjerumus kedalam bujuk rayu setan, bagi setan inilah kesempatan emas untuk menjerumuskan manusia manusia berfikir dangkal jauh menyimpang dari aturan agama, meraka akn pergi kesana kemari untuk mencari kekayaan dengan cara instan/menyimpang(nyupang) dari kodrati "manusia".ok kita akan membahas sebilah keris yang di percaya sebagian orang pecinta tosan aji sebagai "keris pesugihan omyang jimbe".



"Keris Omyang Jimbe" 

jika dilihat dari wujudnya keris omyang jimbe  tampak biasa-biasa saja, alias tidak istimewa. Akan tetapi keris umyang jimbe ini mempunyai kemampuan unik. keris ini terkenal dengan kekuatannya yang bisa memperlancar rezeki dan serta keampuhannya untuk mensukseskan segala jenis usaha.Konon, KERIS OMYANG JIMBE banyak di cari karena dapat digunakan untuk mendatakangkan uang dari alam ghaib.

sebuah cerita keampuhan keris omyang jimbe

ada seorang warga kabupaten Cepu, Jawa Tengah menunjukkan keajaiban keris omyang jimbe yang dimilikinya. Sebuah gelas, diisi dengan seperempat gelas beras. Kemudian gelas tersebut ditutup kain putih, lalu keris omyang jimbe ditaruh di samping gelas. Dalam waktu satu jam, keajaban terjadi, gelas yang semula hanya berisi seperempat, kini gelas tersebut tersi penuh oleh beras. “inilah salah satu keajaiban yang dimiliki oleh omyang jimbe ini ".

Sejarah nama keris omyang jimbe

Beberapa literatur kuno baik versi jawa tentang sejarah perkerisan (serat centhini) maupun buku-buku yang di terbitkan oleh penjajah Belanda zaman dahulu bahwa keris berdapur puthut kembar yang biasa di sebut sebagai omyang jimbe memiliki macam versi. Meski sebenarnya penamaan omyang jimbe kurang pas, karena penamaan tersebut di ambil dari nama seorang empu bernama omyang yang hidup di zaman kerajaan pajang.

Namun penamaan tersebut sudah terbiasa di kalangan masyarakat sehingga penamaan dapur puthut kembar menjadi sangat akrab di sebut sebagai keris umyang jimbe. Namun sebenarnya ada beberapa keutamaan dari keris yang biasa di sebut omyang ini, di antaranya Omyang jimbe, Omyang Tagih, Omyang Tambah Beras, Omyang Cungpet (pemadam listrik), Omyang Darah dan Omyang Kera Nadah (bagian gandhik bentuk kera kembar bukan puthut kembar) konon pusaka yang satu ini termasuk kategori langka.

Keris Pesugihan Omyang Jimbe

Keris "Omyang" versi buatan Empu Omyang (Era Pajang) memiliki ganja yang datar tergolong ganja wuwung. Bagaimana dengan yang dikenal masyarakat dengan "omyang jimbe" (yang dikenal memiliki isoteri (tuah) melindungi harta pemiliknya dan memudahkan menagih hutang, bahkan beberapa keris omyang jimbe dapat di manfaatkan sampai menarik dana ghaib. Dan apakah setiap keris "Omyang" sepuh semuanya dibuat oleh Empu Omyang yang hidup di era Pajang ?.. Jawabannya tentu tidak.

Sekali lagi hal tersebut adalah kesalahan persepsi tentang keris ber dapur puthut kembar ini yang sudah terlanjur beredar di kalangan masyarakat. Di samping itu Garapan Mpu Omyang juga memiliki ciri di bagian Pesi, yaitu berlubang seperti lubang jarum. Berdasarkan buku versi belanda Omyang yang asli hanya ber pamor, wos wutah, wengkon, toyo membeg, lawe saukel dan kelengan, namun seiring kemajuan zaman keris ini banyak di kembangkan menjadi berpamor lain yang lebih indah lagi. Khususnya lebih banyak kepada keris kamardhikan (keris yang di buat setelah zaman kemerdekaan).

Empu Omyang adalah anak Empu Supa (Sepuh) dari jaman Majapahit. Ki Omyang juga disebut Ki Tundhung Kudus. Disebut demikian karena sewaktu mengabdi kepada Raja Pajang ia diusir dari keraton gara-gara difitnah oleh rekannya Empu Cublak. Di Kudus pembuat keris ini tidak lama, kemudian ia mengabdi ke kerajaan Mataram, bahkan dia diangkat menjadi pemimpin para empu, dan diberi gelar Ki Supa Anom atau lebih kondang disebut Ki Nom.

Karya Empu Omyang banyak dipercaya masyarakat jika digunakan untuk mengkreditkan uang akan menguntungkan. Yang berhutang selalu akan risih karena diganggu oleh dhemit dan thuyul yang bercokol di dalam KERIS OMYANG itu. Keris Omyang ditandai dengan bagian sor-sorannya yang mbekel (buncit) seperti perut Bethara Narada atau ngedhe karena luknya berjalan kekiri, tidak kekanan seperti lazimnya. Namun menurut pakar tayuh keris R. Oesodo, keris Omyang tidak selalu ngedhe. Ada juga keris Omyang yang berluk biasa bahkan ada juga yang berdapur lurus.

Pada umumnya keris tangguh Pajang memiliki besi mentah, terkesan kurang tempaan Pamornya mubyar (menyala) putih seperti perak. Baja sedang jika berluk, kelokannya terlihat rapat (kekar). Ganja umumnya besar. Sirah cecak juga besar. Tantingannya agak berat, lebih berat dari keris-keris Mataram. Selain Omyang di jaman Pajang juga dikenal Empu Cublak, Empu Wonogati, Empu Surawangan, Empu Joko Puthut dan Empu Pengasih. Pembuat keris yang disebut terakhir ini ditandai dengan karyanya yang tidak berpamor.

Artikel ini hanya mengulas tentang kasanah peninggalan nenek moyang kita yang adi luhung perlu kita pelihara dan apressiasi, beliau beliau para empu membuat sebilah maha karya (master peace) bukan untuk di salah gunakan untuk hal hal yang menyimpang atau menjauhkan kita dari kodrat dan tatanan agama yang melarang "mencari kekayaan(pesugihan) dengan cara yang melenceng menjurus sirik, karena sifat sirik sangat di benci Allah karena menduakan allah yang esa, maka jauhilah perbuatan yang tercela itu. salam santun. 

Keris Kebolajer Dan filosofinya

https://kerispusakanogoleong.blogspot.com
keris dapur kebo laje/mahesa lajer

Untuk edisi kali ini kita akan membahas sebuah dapur keris  yang unik serta filosofinya, sebuah keris berdapur kebo lajer/mahesa lajer estimasi pembuatan "tuban"dalam khasanah budaya tosan aji/perkerisan di indonesia terdapat banyak ciri atau dapur dengan berbagai macam nama dan kegunaannya, dari yang sangat terkenal dapur keris:


Dapur sengkelat
Dapur nogososro
Dapur sabuk inten
Dapur tilam
Dapur brojol
Dapur singo
Dapur kebo lajer/ mahesa lajer Dll

Dan untuk kali ini kita akan membahas keunikan dan kegunaan keris berdapur "kebo lajer/mahesa lajer" dengan berbagai pamor dan makna filosofi yang tergambar di bilah keris ini.

- Filosofi Dhapur KEBO LAJER.
Dapur Kebo Lajer harapan bahwa si pemiliki keris diharapkan seperti kerbau laki-laki yang giat bekerja untuk menghidupi keluarga-nya.

Tuah atau do’a yang terkandung dalam sebilah keris dhapur kebo lajer dipercaya untuk menolak wabah penyakit, karena kepercayaan ini pada zaman dahulu keris ini sering di miliki oleh para pengreh praja (lurah, bupati, raja, dll) Karena mereka percaya keris Dhapur Kebo Lajer bertuah untuk daerah kekuasaanya dari serangan hama tanama serta wabah penyakit.

Sebagian pecinta keris lain mengatakan tuah Kebo Lajer adalah untuk membantu penghidupan petani, menyuburkan tanaman, sehingga panennya berhasil. Menolak wabah penyakit ternak sehingga ternak dapat berkembang dengan baik serta memberikan haasil yang berlipat.

- Filosofi Pamor Putri kinurung. 
Bentuknya menyerupai gambaran danau dengan tiga atau lebih “pulau” ditengahnya. Letaknya ditengah sor-soran. Tuahnya untuk memudahkan mencari rejeki dan mencegah sifat boros. Bisa diterima dikalangan manapun. Tidak pemilih.

- Filosofi Pamor Tunggak semi.
Pamor ini terletak ditengah Sor-soran. Berkombinasi dengan pamor Wos Wutah. Tuahnya untuk mendapatkan rejeki walau bagaimanapun kecilnya. Tidak termasuk pamor pemilih.

- Filosofi Pamor Aling - aling.
Tuah atau do’a yang terkandung pada pamor aling – aling adalah perlindungan atas keselamatn dari pemiliknya, harta benda, serta keluarganya. Juga terhadap serangan wabah penyakit.



- Filosofi Pamor Mrutu Sewu.
Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya berupa bulatan besar dan kecil, rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang berbentuk pusaran-pusaran itu ada semacam titik-titik pamor kecil. Pamor ini memudahkan mencari rejaki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda dalam mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih.

- Filosofi Pamor Wengkon.
Ada yang menamakan pamor Tepen. Bentuknya mirip bingkai (wengkon artinya bingkai). Tuahnya untuk perlindungan, ada yang untuk menghindari dari godaan, ada yang memperbesar rasa hemat dan ada yang untuk menghindari dari guna-guna.

Pengharapan dan do’a saya :

Saya namakan MARGO MUKTI (jalan kejayaan), karena tersimpan pengharapan tentang kejayaan keluarga sampai terus kepada anak keturunan saya kelak. sebilah keris lurus sepuh berdapur kebo lajer atau orang banyak yang bilang mahesa lajer" 

Keris ini sama sekali tidak ber-tuah, memiliki Yoni apalagi ber-khodam. Keris ini hanya sebilah besi biasa, yang mewakilkan harapan serta do'a saya.

-tungak semi : Dengan menyimpan pusaka ini, saya memotifasi diri saya sebagai seorang kepala keluarga, agar selalu giat bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan pengharapan mendapatkan hasil yang berlimpah (turah di sandang turah di pangan), selalu di kerubuti rejeki dan keberuntungan (seperti mrutu sewu). Serta Rejeki selalu muncul bak tunas yang bersemi .

-pamor aling – aling : Keluarga selalu aman tenteram terlindungi dari segala godaan baik wabah penyakit, fitnah, maupun godaan makhluk lain .

-Pamor wengkon: Yang terakhir dengan mengharap perlindungan Tuhan YME. 

Semua ini hanya sarana bagi kita, akan tetapi hanya Allah yang berkehendak"kunfayakun", terjadilah maka seketika itu akan terjadi. kita sebagai manusia hanya di wajibkan untuk meminta maka kita harus selalu berdo'a kepada allah agar selalu di beri jalan yang terang dan lurus Amiin